Rotasi Tanaman Meningkatkan Hasil, Nutrisi, dan Pendapatan Pertanian di Seluruh Dunia

33

Sebuah studi internasional baru memberikan bukti kuat bahwa rotasi tanaman, praktik pergantian tanaman di suatu lahan, secara konsisten mengungguli monokultur berkelanjutan (menanam tanaman yang sama dari tahun ke tahun) di berbagai wilayah pertanian. Penelitian yang melibatkan para ilmuwan dari INRAE ​​(Institut Penelitian Nasional Perancis untuk Pertanian, Pangan dan Lingkungan) dan dikoordinasikan oleh China Agriculture University, menganalisis data dari lebih dari 3.600 pengamatan lapangan di enam benua, dan mengungkapkan peningkatan signifikan dalam hasil panen, nilai gizi, dan profitabilitas pertanian. Studi yang dipublikasikan di Nature Communications ini menggarisbawahi potensi sistem pertanian global yang lebih berkelanjutan dan produktif.

Mengapa Penelitian Ini Penting

Meskipun rotasi tanaman sudah menjadi praktik umum di Eropa untuk mengendalikan hama, penyakit, dan gulma, monokultur masih lazim di wilayah seperti Afrika dan Asia Selatan. Memahami manfaat luas dari rotasi tanaman – dan mengukurnya dalam konteks pertanian yang berbeda – sangat penting dalam transisi menuju praktik pertanian yang lebih berkelanjutan di seluruh dunia. Meskipun terdapat banyak data eksperimen, hingga saat ini analisis komprehensif mengenai dampak rotasi tanaman, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, masih kurang.

Ruang Lingkup Analisis

Para peneliti mengumpulkan dan menganalisis data dari 738 percobaan yang dilakukan antara tahun 1980 dan 2024. Eksperimen ini mencakup uji coba lapangan berpasangan – membandingkan sistem rotasi tanaman dengan sistem monokultur – dan mencakup berbagai tanaman dan wilayah pertanian. Studi ini mengevaluasi dampak rotasi tanaman di tiga bidang utama:

  • Kinerja Hasil: Menganalisis rata-rata hasil panen dan variabilitasnya.
  • Output Gizi: Menilai kandungan energi, protein, dan zat gizi mikro pada makanan yang dihasilkan.
  • Pendapatan Pertanian: Menentukan dampak ekonomi terhadap petani.

Temuan Penting: Keuntungan Jelas dari Rotasi Tanaman

Analisis tersebut mengungkapkan keuntungan yang jelas dan konsisten dari rotasi tanaman:

  • Peningkatan Hasil: Rotasi tanaman meningkatkan total hasil sebesar 20% dibandingkan dengan monokultur berkelanjutan. Mengintegrasikan legum (kacang polong, buncis, semanggi, alfalfa) ke dalam rangkaian rotasi menghasilkan peningkatan hasil yang lebih besar (+23% dibandingkan +16% tanpa legum).
  • Variabilitas Hasil yang Berkurang: Rotasi tanaman menunjukkan variabilitas hasil yang lebih sedikit dari tahun ke tahun dibandingkan dengan monokultur, sehingga menghasilkan panen yang lebih dapat diprediksi.
  • Peningkatan Nilai Gizi: Makanan yang ditanam dengan sistem bergilir menunjukkan peningkatan profil nutrisi secara signifikan:
  • Kandungan energi meningkat 24%.
  • Kandungan protein meningkat 14%.
  • Kandungan mikronutrien (zat besi, magnesium, dan seng) meningkat masing-masing sebesar 27%, 17%, dan 17%.
  • Pendapatan Pertanian Lebih Tinggi: Petani yang menggunakan sistem rotasi tanaman mengalami peningkatan pendapatan sebesar 20% dibandingkan dengan mereka yang menerapkan praktik monokultur.

Manfaat Khusus Wilayah

Studi ini juga menyoroti potensi strategi rotasi tanaman yang disesuaikan di berbagai wilayah:

  • Amerika Selatan (Argentina & Brasil): Rotasi kedelai-jagung dapat menghasilkan peningkatan signifikan 118% dalam kandungan kalori, peningkatan 191% dalam kualitas nutrisi, dan peningkatan pendapatan 189% dibandingkan dengan monokultur kedelai yang berkelanjutan.
  • Afrika Barat dan Selatan: Rotasi sorgum-jagung dapat menghasilkan peningkatan 94% dalam kandungan kalori, peningkatan 91% dalam kualitas nutrisi, dan peningkatan pendapatan 89% dibandingkan dengan monokultur jagung yang berkelanjutan.

Penelitian ini memberikan alasan kuat untuk meluasnya penerapan praktik rotasi tanaman, yang menunjukkan potensinya dalam meningkatkan ketahanan pangan global, meningkatkan hasil gizi, dan meningkatkan profitabilitas pertanian.

Kesimpulannya, studi internasional yang ekstensif ini memberikan bukti kuat bahwa rotasi tanaman merupakan strategi yang berharga untuk meningkatkan keberlanjutan dan produktivitas pertanian di seluruh dunia. Dengan mengoptimalkan rotasi tanaman berdasarkan konteks regional, petani dapat memperoleh manfaat besar dalam hal hasil, nutrisi, dan pendapatan, sehingga berkontribusi pada sistem pangan yang lebih berketahanan dan adil.