Reptil Purba Mengungkap Evolusi Awal Leher Panjang pada Kehidupan Laut

7

Reptil laut yang baru ditemukan, Lijiangosaurus yongshengensis, menulis ulang kisah tentang evolusi leher panjang pada reptil air. Sisa-sisa fosil yang digali di Tiongkok mengungkapkan bahwa makhluk ini, yang hidup sekitar 247 hingga 241 juta tahun yang lalu, memiliki leher yang sangat panjang dengan 42 tulang belakang yang luar biasa – dua kali lipat jumlah yang ditemukan pada spesies serupa pada periode yang sama. Penemuan ini mendorong kembali asal usul pemanjangan leher ekstrem pada reptil laut, dan menunjukkan bahwa hal tersebut sudah ada sebelum evolusi plesiosaurus, makhluk ikonik berleher panjang di Era Mesozoikum.

Seorang Pelopor Trias

Lijiangosaurus termasuk dalam nothosaur, sekelompok sauropterygian laut awal – reptil yang beradaptasi dengan kehidupan di laut. Hewan-hewan ini, yang mampu tumbuh hingga panjang 7 meter, berenang menggunakan anggota badan seperti dayung dan berburu ikan dan cumi-cumi dengan jalinan gigi yang ramping. Namun, Lijiangosaurus menonjol karena struktur lehernya yang unik. Meskipun plesiosaurus terkenal karena lehernya yang memanjang, penemuan ini membuktikan bahwa pemanjangan serviks yang ekstrem tidak hanya terjadi pada mereka, dan faktanya, muncul jauh lebih awal dalam evolusi sauropterygian.

Mendefinisikan Ulang Garis Waktu Evolusi

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan percaya bahwa leher panjang adalah ciri khas plesiosaurus dan nenek moyang langsung mereka, pistosaurus. Penemuan Lijiangosaurus menantang pandangan ini. 42 tulang leher hewan tersebut menunjukkan bahwa pemanjangan leher yang ekstrem berevolusi secara independen pada sauropterygian awal, sebelum munculnya plesiosaurus. Hal ini menunjukkan bahwa sifat tersebut bukanlah peristiwa evolusi tunggal, namun merupakan adaptasi berulang pada reptil laut.

Adaptasi Unik

Selain lehernya yang memanjang, Lijiangosaurus juga memperlihatkan jenis artikulasi intervertebralis aksesori yang unik. Struktur ini, tidak seperti apa pun yang terlihat pada reptil lain, kemungkinan besar mengurangi gelombang tubuh saat berenang, sehingga memberikan stabilitas dan kemampuan manuver yang lebih baik di dalam air. Penemuan ini menyoroti tingginya tingkat plastisitas pada tulang belakang sauropterygian awal, yang menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan laut.

Situs Fosil Baru Membuka Sejarah Kuno

Sisa-sisa fosil Lijiangosaurus ditemukan di lokasi Trias Tengah awal yang sebelumnya tidak diketahui di provinsi Yunnan, Tiongkok, dekat Dataran Tinggi Tibet bagian timur dan Myanmar bagian utara. Situs baru ini berbeda dari kawasan kaya fosil yang telah didokumentasikan sebelumnya di barat daya Tiongkok, sehingga menunjukkan bahwa kawasan tersebut memiliki potensi yang belum dimanfaatkan untuk penemuan lebih lanjut.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal Communications Biology ini memberikan wawasan penting tentang evolusi awal reptil laut. Lijiangosaurus yongshengensis menunjukkan bahwa pemanjangan serviks yang ekstrim bukanlah perkembangan yang terlambat pada plesiosaurus, namun merupakan adaptasi yang jauh lebih awal yang muncul pada Periode Trias, yang membentuk lintasan evolusi sauropterygian selama jutaan tahun. Penemuan ini menggarisbawahi kompleksitas evolusi reptil laut dan menyoroti pentingnya penelitian paleontologi yang berkelanjutan dalam mengungkap rahasia kehidupan purba.