‘Kupu-Kupu Kosmik’ Mars Mengungkap Petunjuk Air Purba di Planet Merah

8

Kawah tubrukan seukuran kota di Mars yang terpelihara dengan sangat baik, dijuluki sebagai “kupu-kupu kosmik” oleh para ilmuwan, memberikan wawasan baru tentang masa lalu planet ini yang berair. Kawah tersebut, yang terletak di wilayah Idaeus Fossae yang aktif secara geologis di dataran rendah utara Mars, memperlihatkan bentuk asimetris yang khas menyerupai sayap yang terentang.

Anatomi Kawah yang Tidak Biasa

Tidak seperti kawah tumbukan melingkar pada umumnya, formasi ini memiliki struktur unik yang disebabkan oleh asteroid yang menghantam Mars pada sudut yang sangat dangkal. Alih-alih mengeluarkan puing-puing secara merata, hantaman sekilas tersebut melemparkan material ke luar dalam lobus yang berbeda, membentuk “sayap” terangkat yang membentang kira-kira 12,4 mil (20 kilometer) timur-barat dan 9,3 mil (15 kilometer) utara-selatan—luas yang sebanding dengan Pulau Manhattan.

Pengorbit Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang telah mengorbit planet ini sejak tahun 2003, menyediakan data topografi resolusi tinggi yang digunakan untuk membuat gambar detail dan simulasi kawah. Para ilmuwan ESA berpendapat bahwa dasar kawah yang tidak beraturan dan menyerupai buah kenari lebih halus dibandingkan sayap di sekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa pencairan es di bawah permukaan akibat benturan mungkin telah membuat material yang dikeluarkan menjadi cair. Hal ini menunjukkan bahwa sejumlah besar air es ada di bawah permukaan pada saat terjadinya tumbukan.

Mengapa Ini Penting: Mengungkap Hidrologi Mars

Penemuan ini bukan hanya tentang kawah berbentuk aneh. Ini tentang memahami bagaimana air ada dan berpindah di Mars, kemungkinan miliaran tahun yang lalu. Distribusi puing yang tidak merata menunjukkan adanya interaksi dinamis antara energi tumbukan dan lingkungan bawah permukaan yang mudah berubah.

Hal ini sangat penting karena Mars saat ini adalah dunia yang dingin dan gersang, namun semakin banyak bukti yang menunjukkan masa lalu yang lebih hangat dan basah. Kehadiran dasar sungai kuno, endapan sedimen, dan sekarang, kawah tubrukan yang tampaknya berinteraksi dengan es di bawah permukaan, memperkuat dugaan Mars awal yang lebih layak huni.

Pola Berulang: Bentuk “Hewan” Lainnya di Mars

Ini bukan pertama kalinya Mars mengungkap formasi geologi yang menyerupai kehidupan terestrial. Pada tahun 2006, pengorbit Mars Express mengidentifikasi kawah berbentuk kupu-kupu lainnya di wilayah Hesperia Planum. Penjelajah NASA juga telah menangkap gambar bebatuan yang menyerupai binatang—kura-kura, struktur mirip karang, dan bahkan “laba-laba” yang terbentuk oleh sublimasi es di bawah permukaan.

Prevalensi bentuk-bentuk ini mungkin hanya sebuah kebetulan, namun hal ini menyoroti bagaimana otak kita dirancang untuk mengenali pola, bahkan dalam formasi geologi acak. Lebih penting lagi, hal ini menggarisbawahi kekuatan data orbital dan penjelajah dalam mengungkap detail tersembunyi tentang permukaan Mars.

Usia dan ukuran pasti dari asteroid yang bertabrakan masih belum diketahui. Analisis lebih lanjut mungkin mengungkap apakah pecahan batuan luar angkasa masih berada di dalam kawah. Terlepas dari itu, “kupu-kupu kosmik” ini merupakan pengingat akan masa lalu Planet Merah yang penuh kekerasan dan perairan, memberikan gambaran sekilas tentang Mars yang dulunya mungkin jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan saat ini.