Ledakan Gelembung Kosmik: Kebenaran di Balik Nebula ‘Cincin Berlian’

10

Para astronom akhirnya menjelaskan asal mula nebula “Cincin Berlian” – sebuah struktur mencolok di konstelasi Cygnus yang tampak sebagai cincin bercahaya yang dihiasi gugusan bintang terang. Namun, “berlian” yang berkilauan itu hanyalah sebuah kebetulan visual: sebuah gugus bintang terpisah yang terletak di sepanjang garis pandang yang sama, lebih dekat ke Bumi. Cincin itu sendiri merupakan sisa ledakan gelembung kosmik yang diciptakan oleh bintang muda masif.

Anatomi Gelembung yang Meledak

Selama bertahun-tahun, bentuk Cincin Berlian yang tidak biasa ini membingungkan para ilmuwan. Pengamatan baru dan simulasi komputer 3D, yang dipimpin oleh Simon Dannhauer dari Universitas Cologne, mengungkapkan bahwa struktur tersebut adalah puing-puing gelembung bintang yang rata. Gelembung-gelembung ini biasanya terbentuk ketika radiasi intens sebuah bintang masif dan angin bintang mendorong gas dan debu di sekitarnya.

Tidak seperti kebanyakan gelembung berbentuk bola, Cincin Berlian menunjukkan karakteristik unik: cincin gas tipis dan miring yang mengembang jauh lebih lambat dibandingkan struktur pada umumnya. Kuncinya terletak pada lingkungan tempat bintang itu terbentuk. Alih-alih mengembang menjadi awan tebal dan bulat, ia tumbuh di dalam lapisan gas tipis seperti lempengan yang tebalnya hanya enam tahun cahaya.

Mengapa Ini Penting: Awan Seperti Lempengan

Fisika dari formasi yang tidak biasa ini sangat penting. Ketika gelembung mengembang melampaui batas lempengan, gas yang mendorong keluar tegak lurus bidang dengan cepat menghilang ke daerah dengan kepadatan lebih rendah. Hanya cincin lebar dan bergerak lambat di dalam bidang padat lempengan tersebut yang masih terlihat. Proses “meledak” ini meninggalkan bentuk datar khas yang kita amati saat ini.

Penemuan ini menantang model standar pembentukan bintang, yang sering kali mengasumsikan awan gas berbentuk bola. Data baru menunjukkan bahwa lingkungan seperti lempengan jauh lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya, sehingga secara mendasar mengubah pemahaman kita tentang bagaimana bintang terbentuk di Bima Sakti.

Bayi Baru Lahir yang Luar Biasa

Perkiraan usia sebelumnya, berdasarkan asumsi ekspansi bola, memperkirakan usia cincin tersebut jutaan tahun. Studi baru mengoreksi hal ini, mengungkapkan bahwa Cincin Berlian hanya berusia 400.000 hingga 500.000 tahun – baru lahir secara kosmik. Gelembung tersebut kemungkinan besar mengembang sepenuhnya hanya dalam 100.000 tahun pertama sebelum menghilang, meninggalkan pinggiran tipis seperti pancake.

“Proses seperti ini sangat penting untuk memahami pembentukan bintang di Bima Sakti kita,” jelas rekan penulis Robert Simon.

Nebula Cincin Berlian bukanlah permata yang berkilauan, melainkan sebuah proses yang penuh kekerasan dan dinamis: tahap akhir dari keruntuhan gelembung bintang. Temuan ini menyoroti pentingnya observasi mendetail dan simulasi lanjutan dalam mengungkap misteri pembentukan bintang.