Akar Evolusi Berciuman: Sejarah 21 Juta Tahun

12

Para peneliti telah menelusuri asal usul ciuman setidaknya 21 juta tahun yang lalu, dan menunjukkan bahwa perilaku ini sudah ada sebelum manusia modern dan meluas jauh ke masa lalu evolusioner kita. Penelitian yang diterbitkan dalam Evolution and Human Behavior ini mengungkapkan bahwa berciuman tidak hanya ditemukan oleh manusia, namun kemungkinan besar berevolusi dari perilaku yang ada pada nenek moyang kita dan bahkan spesies hewan lainnya.

Ilmu Berciuman

Untuk memahami asal usul ciuman, para ilmuwan harus mendefinisikannya secara objektif. Studi tersebut mendefinisikan “ciuman” sebagai kontak oral-oral yang tidak agresif dan terarah dengan gerakan bibir atau bagian mulut dan tidak ada perpindahan makanan. Definisi yang tepat ini memungkinkan para peneliti untuk membandingkan perilaku antar spesies, mengidentifikasi interaksi mirip ciuman pada sejumlah hewan yang mengejutkan, termasuk serigala, anjing padang rumput, beruang kutub, dan elang laut.

Penelitian menunjukkan bahwa ciuman berasal dari kera besar sekitar 21,5 juta tahun yang lalu, dan kemungkinan besar dilakukan oleh nenek moyang manusia dan kera besar lainnya. Temuan ini menyiratkan bahwa berciuman bukanlah perilaku unik manusia, melainkan merupakan sifat evolusioner yang sudah mendarah daging.

Bukti Dari Kerabat Kami

Penelitian ini juga memperluas sejarah ini ke kerabat terdekat kita yang telah punah: Neanderthal. Bukti menunjukkan bahwa Neanderthal juga berciuman, berdasarkan mikroba mulut yang ditemukan pada DNA manusia modern dan Neanderthal. Hal ini menunjukkan bahwa pertukaran air liur terjadi antara kedua spesies selama ratusan ribu tahun, yang menyiratkan bahwa berciuman adalah praktik yang umum.

Mengapa Kita Berciuman?

Meskipun penelitian tersebut menunjukkan kapan ciuman berkembang, namun mengapa masih terbuka untuk diperdebatkan. Para peneliti berpendapat bahwa berciuman mungkin berevolusi dari perilaku berdandan nenek moyang kera kita, atau sebagai cara untuk menilai kesehatan dan kecocokan calon pasangan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami fungsi sebenarnya dari perilaku ini.

Pemahaman yang Lebih Luas

Dr Matilda Brindle, peneliti utama dari Universitas Oxford, menekankan pentingnya mempelajari ciuman di luar konotasi romantisnya. Memahami bahwa perilaku ini juga terjadi pada kerabat non-manusia dapat memberikan wawasan berharga tentang sejarah evolusi kita. Studi ini menantang anggapan bahwa berciuman hanyalah sebuah fenomena budaya, dan malah mengungkapkan bahwa itu adalah sifat biologis yang mengakar.

Tampaknya, berciuman lebih dari sekadar kebiasaan manusia. Ini adalah warisan berusia 21 juta tahun yang menghubungkan kita dengan nenek moyang kita dan dunia hewan yang lebih luas